BELAKANGAN ini di medsos ramai tayangan seorang murid melawan gurunya di dalam kelas bahkan kejadian itu sempat viral.
Kita kutip sebagian cuplikan beritanya melansir tribunnews.com yang menulis, bagaimana tidak, dalam video yang diambil di dalam kelas itu, si siswa justru tampak melawan gurunya sendiri. Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di kelas IX SMP PGRI Wringinanom , Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.
Kejadian yang videonya viral pada Sabtu (9/2/2019) malam itu, sebenarnya terjadi pada hari Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang siswa laki-laki bernama AA (15) mengenakan seragam pramuka, dan topi yang bukan milik sekolah di dalam kelas mengamuk ketika ditegur gurunya agar tidak merokok di dalam kelas.
Di dalam video itu, AA sempat beberapa kali melawan dengan menarik kerah baju gurunya. Tak hanya itu, dia juga sempat memegang kepala sang guru bernama Nur Khalim (30).
Sungguh prihatin membaca apalagi melihat foto maupun video kejadian itu. Di tengah-tengah upaya pendidikan kita yang menitikberatkan pada pendidikan karakter (yang saleh/salehah, tentunya) justru di dalam kelas sendiri terjadi hal yang sangat memalukan.
Islam sangat menekankan pendidikan karakter bagi anak-anak agar mereka menjadi insan yang saleh dan salehah. Hal itu tidak akan terjadi jika anak-anak tidak dididik ke arah kebajikan. Maka, mendidik anak secara Islami, wajib hukumnya.
Tanggung jawab itu terletak pada pundak para orangtua. Namun, mengingat keterbatasan, baik waktu maupun ilmu, peran mendidikan anak itu dibantu oleh guru/ustaz, baik dalam pendidikan formal maupun non-formal.
Dengan begitu, kedudukan guru bagi ana-anak adalah sama sebagai orangtua yang tugasnya mendidik. Dengan begitu pula maka hak dan kewajiban anak kepada guru sama pula dengan orantua mereka terutama dalam hal sopan santun.
Bagaimana Islam memberikan tuntunan kepada manusia dalam menghormati kedua orangtuanya? Cukup gamblang diterangkan dalam Alquran, salah satunya termaktub dalam Surat Al Israa' ayat 23 yang artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah kecuali hanya kepadaNya dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, apabila salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah berkata kepada kesuanya dengan perkataan "ah" dan jangan membentak kepada keduanya serta berkatalah kepada keduanya dengan perkataan yang mulia."
Bayangkan, kepada orangtua itu berkata "ah" saja sudah tidak boleh apalagi melawan, mengata-ngatai yang tidak sopan, memukul, dst. Hal yang sama pun berlaku bagi orangtua pendidik kita yaitu guru, ustaz/ustazah.
Jika seorang anak berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya, ancamannya cukup berat di akhirat kelak. Yuk kita renungkan hadis nabi saw. yang artinya:
"Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga, yaitu: Orang yang durhaka kepada kedua orangtua, laki-laki yang tidak mempunyai perasaan cemburu terhadap keluarganya, dan seorang perempuan yang menyerupai seorang laki-laki."(Riwayat An Nasa-i, Bazaar, dan Al Hakim r.a.)
Tidak hanya itu, bahkan anak yang durhaka kepada orahtuanya azabnya akan disegerakan di dunia alias dibalas kontan. Yuk kita resapi lagi sabda beliau saw. yang artinya:
"Setiap dosa akan ditangguhkan oleh Allah sampai nanti pada hari kiamat apa saja yang Dia kehendaki kecuali durhaka kepada kedua orangtua, maka sesungghnya Allah akan menyegerakan kepada pelakunya dalam hidupnya (di dunia) sebelum mati." (Riwayat All Hakim r.a.)
Semoga kejadian di Gresik itu menjadi ibrah bagi kita semua bahwa betapa pentingnya mendidik anak-anak menjadi insan yang saleh walaupun untuk itu membutuhkan perjoangan yang sangat berat. ***
INFO KEMITRAAN
Info aneka kebutuhan barang Anda, klik tautannya di sini
Showcase Fendy Sy. Citrawarga. https://vt.tiktok.com/ZS6f5nX7Y/?page=Mall
Selasa, 12 Februari 2019
Azab Kontan di Dunia bagi Anak Durhaka pada Orangtua (termasuk Guru)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar